Minggu, 22 September 2013

AS Kembangkan Robot "Sempurna" AlphaDog untuk Militer

AS Kembangkan Robot "Sempurna" AlphaDog untuk Militer
Militer Amerika Serikat mengembangkan robot untuk mengangkut amunisi.


Sebuah proyek militer Amerika Serikat untuk mengembangkan robot berkaki seukuran keledai untuk membantu infanteri mengangkut amunisi, makanan, dan perlengkapan lain di medan sulit, kini mendapatkan titik terang pada pekan ini. Perusahaan ahli robotika kendaraan tak berawak "Boston Dynamics Inc" di Waltham, Massachusetts, akan mengembangkan versi yang lebih sempurna dari robot sebelumnya, yaitu Legged Squad Support System (LS3) atau sering dijuluki dengan robot AlphaDog.
Tugas yang diemban Boston Dynamics ini berdasarkan ketentuan dari kontrak senilai US$10 juta yang diberikan oleh ilmuwan robotik dari Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Amerika Serikat, di Arlington, Virginia, Rabu lalu.
Boston Dynamics ditugasi untuk mengembangkan robot LS3 berkaki empat untuk membantu Infanteri Angkatan Darat dan Korps Marinir untuk mengangkut 400 pon perlengkapan dan amunisi. Membawanya melalui medan-medan berat, dan berinteraksi dengan pasukan secara alami, mirip dengan hewan terlatih, pejabat DARPA mengatakan.

Robot LS3 semi-otonom ini akan mampu melewati medan yang sama dengan yang pasukan lewati tanpa menghalangi misi. Robot ini juga akan berfungsi sebagai sumber daya (energi) tambahan mobile (bergerak) untuk pasukan, sehingga pasukan dapat mengisi ulang baterai untuk radio dan perangkat elektronik genggam saat menjalankan misi.
 Robot LS3 sendiri pertama kali ditampilkan di alam terbuka pada Januari 2012. Robot tersebut memanjat dan menuruni bukit dan mengolah kemampuan persepsinya. (Lihat video di bawah)

Di tahap kedua program LS3, ahli robotika dari Boston Dynamics akan mengembangkan versi yang lebih sempurna dari sistem LS3 dengan meningkatkan keandalan dan daya guna, meningkatkan survivabilitas terhadap tembakan senjata ringan, dan power supply yang silent untuk mendukung operasi taktis diam-diam.

Robot ini dapat dibebani dengan perlengkapan lebih dari 100 pon, sehinga tekanan fisik, kelelahan dan kinerja pasukan dapat disingkirkan, peneliti DARPA mengatakan. Keterbatasan fisik tentara memang telah menjadi salah satu tantangan teknologi dan ilmu pengetahuan militer.

Kontrak terbaru kepada Boston Dynamics ini diharapkan bisa rampung dalam dua tahun, bertepatan dengan puncak partisipasi robot LS3 dalam latihan militer besar AS yang telah direncanakan. Boston Dynamics akan bekerjasama dengan Angkatan Darat dan Korps Marinir untuk melengkapi LS3 dengan suite pengaturan otonom, termasuk kemampuan leader-follower tight, leader-follower corridor, dan go-to-waypoint.

Leader-follower tight artinya robot LS3 mengikuti pemimpin pada jarak yang sedekat mungkin. Leader-follower corridor artinya robot itu menempel pemimpin tetapi tetap memberikannya kebebasan untuk membuat keputusan jalurnya sendiri. Sedangkan go-to-waypoint artinya robot akan menggunakan persepsinya untuk menghindari rintangan di jalan ke koordinat GPS yang ditunjuk. Para ahli Boston Dynamics juga tengah berupaya agar pasukan bisa memberikan perintah langsung kepada robot LS3.

Pada kontrak yang diberikan minggu ini, ahli-ahli robotik Boston Dynamics akan melakukan pengembangannya di Waltham, Massachusetts‎, dan harus selesai pada 31 Maret 2015.

 http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=40gECrmuCaU

Sabtu, 14 September 2013

Dunia akan kebanjiran data pada 2016?

Dunia Akan Kebanjiran Data Pada 2016?

detail berita
Presiden Direktur IBM Indonesia, Suryo Suwignjo (foto: Ayunda W Savitri/Okezone)
JAKARTA - Seiring berkembangnya teknologi dan pertumbuhan pesat pada penggunaan data, perusahaan analis data, IDC, memprediksikan akan ada lonjakan data yang besar di dunia pada 2016. Fenomena ini menuntut kebutuhan penyimpanan data yang lebih besar.

Dalam dua tahun terakhir lonjakan data mencapai 90 persen dan menyebabkan banyak perusahaan mendapat kendala dalam hal kapasitas penyimpanan data, kecepatan dan kinerja perusahaan.

Perkiraan IDC terkini tentang pasar teknologi dan layanan Big Data di seluruh dunia akan berkembang dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 3,7 persen. Angka ini sekitar tujuh kali lipat tingkat pertumbuhan TIK secara keseluruhan.

Penggunaan data yang besar, atau Big Data, kini tak hanya jadi masalah perusahaan-perusahaan besar untuk menangani penyelesaian tentang penyimpanan.

Perusahaan menengah juga ikut kelimpungan menangani penyimpanan data yang semakin besar. Sejalan dengan kemajuan teknologi saat ini, penyimpanan data besar seharusnya sudah beralih kepada sistem penyimpanan berbasis cloud service.

Sedangkan di Indonesia, sebanyak 91 persen penyimpanan data masih menggunakan harddisk yang mana membutuhkan biaya dan ruang yang lebih banyak dan akan terus bertambah. Country Manager System Technology Group IBM Indonesia, Gunawan Susanto, menilai hal ini tidak lagi efisien untuk diterapkan untuk saat ini, terlebih di masa datang.

"Ketika data bertambah otomatis harus keluar biaya lebih untuk membeli harddisk, dan ruang yang lebih untuk penyimpanan harddisk. Ini tidak efisien," kata Gunawan dalam konfrensi pers IBM, Kamis (12/9/2013), di Jakarta.

Untuk mengantisipasi lonjakan data tersebut, perusahan storage software, IBM, memberikan solusi dengan teknologi Flash untuk mempercepat Big Data analytic.

IBM Smarter Storage melakukan pendekatan mengurangi biaya dan mengelola pertumbuhan kapasitas, menganalisa pola secara otomatis, serta mempermudah menyesuaikan diri secara cloud dengan kondisi yang kerap berubah.

Teknologi Flash merupakan memory rewritable (dapat ditulis ulang) yang efisien serta dapat mempercepat penyampaian pesan.

"Bertemunya Big Data, social, mobile dan teknologi cloud menciptakan lingkungan pada perusahaan yang lebih cepat, efisien, dan akses ke wawasan bisnis yang dapat dipenuhi melalui Flash," tandas Gunawan.

Samsung Galaxy S4 dan Galaxy S3 dengan Android 4.3 Jelly Bean

Samsung Galaxy S4 dan Galaxy S3 Bakal Hadirkan Cita Rasa Android 4.3 Jelly Bean Pada Bulan Oktober Mendatang

Kehadiran pendatang baru KitKat dalam percaturan sistem operasi Android, tampaknya telah membuat para produsen berbenah dan melakukan pembaharuan berbagai perangkat unggulan terdahulunya agar lebih up-to-date dan tidak ketinggalan terlalu jauh atau paling bisa disejajarkan dengan perangkat terbaru saat ini.
Salah satu produsen yang kemungkinan besar akan segera memperbaharui perangkat unggulan terdahulunya, tidak lain adalah Samsung. Ya, bagimana tidak, setelah suskes menghadirkan berbagai perangkat terbarunya beberapa waktu yang lalu, pabrikan ponsel nomor wahid asal Korea Selatan ini dikabarkan bakal kembali memperbaharui asupan kekuatan platform kedua smartphone unggulan terdahulunya yaitu Samsung Galaxy S4 dan Samsung Galaxy S3.
Samsung Galaxy S3 yang saat ini berbasis Android 4.1.2 Jelly Bean dan Samsung Galaxy S4 yang saat ini berbasis Android 4.2.2 Jelly Bean kabarnya sama-sama akan segera langsung disegarkan dengan cita rasa Android 4.3 Jelly Bean pada bulan Oktober mendatang.
Meskipun hanya termasuk pembaharuan minor saja, namun hal ini setidaknya dapat menyetarakan kedua smartphone Samsung unggulan terdahulunya tersebut dengan model perangkat sejenis terbaru atau yang akan datang saat ini. Dengan begitu, kedua ponsel Samsung unggulan tersebut berarti hanya tinggal selangkah lagi menuju Android 4.4 Kitkat.

Profil Sang Blogger

Profil Sang Blogger:



Nama                        : Manuel Christomi
NIM                         : 1242500435
Tempat/Tgl Lahir       : Jakarta, 27 Desember 1994
Alamat                      : Jl.Joglo Raya Gg.Hj.Mansyur RT009/RW008 No.47A Jakarta Barat
Hobby                      : Futsal, Renang, Badminton, Bermain Video Game
Riwayat Pendidikan   :
·         TK Kristen Lemuel II Jakarta
·         SD Kristen Lemuel II Jakarta
·         SMP N 206 Jakarta
·         SMA N 101 Jakarta
·         Universitas Budi Luhur Jakarta